5 Pemeriksaan Kesehatan yang Wajib Dilakukan Wanita

Banyak gangguan kesehatan yang mengintai wanita, misalnya kanker payudara dan kanker serviks. Penyakit-penyakit itu sangat berbahaya jika telah memasuki stadium akhir. Oleh karena itu, deteksi dini sangat penting dilakukan agar penyakit lebih mudah ditaklukkan.

Setiap wanita memiliki tanggung jawab pribadi untuk memastikan keselamatan dan kesehatan. Untuk menghindari penyakit-penyakit yang tidak diinginkan, wanita harus melakukan tes kesehatan secara rutin. Pemeriksaan apa saja yang harus dilakukan oleh wanita?

Dikutip dari Times of India pada Jumat (27/12/2013), ada lima jenis pemeriksaan kesehatan yang wajib dilakukan oleh para wanita:

1. Tes Pap Smear
Tes pap smear berfungsi untuk memeriksa ada tidaknya sel abnormal yang berpeluang berkembang menjadi sel kanker pada vagina dan leher rahim wanita. Idealnya pemeriksaan ini harus dilakukan begitu seorang wanita menginjak usia 21, dan dilakukan tiap tiga tahun sekali. Pada wanita berusia 30 tahun ke atas tes ini bisa dilakukan setiap lima tahun sekali, kecuali bila telah ditemukan adanya perubahan abnormal pada tubuh.

2. Mamografi
Saran dokter, begitu menginjak usia 40 tahun, seorang wanita wajib hukumnya melakukan tes mamografi. Mamografi adalah pemeriksaan payudara dan daerah sekitar payudara dengan menggunakan radiasi sinar X bertaraf rendah. Mamografi mampu mendeteksi adanya benjolan-benjolan kecil yang mungkin tidak terdeteksi ketika dilakukan pemeriksaan rutin biasa. Ingat, deteksi kanker payudara sedini mungkin dapat meningkatkan peluang kesembuhan kanker.

3. Rontgen Osteoporosis
Setelah menopause, banyak wanita yang tulangnya menjadi rapuh. Saat tulang merapuh, para wanita berisiko tinggi terkena osteoporosis. Karenanya, begitu menginjak usia 65 para wanita sangat dianjurkan untuk melakukan rontgen osteoporosis.

Pemeriksaan osteoporosis menggunakan sinar X berenergi ganda. Dari tes itu, dapat diketahui tingkat kepadatan tulang seseorang dan risiko osteoporosis yang mungkin terjadi. Pemeriksaan osteoporosis sangat penting untuk dilakukan karena apabila pengeroposan tulang dibiarkan begitu saja, tulang bisa patah dan lebih sulit disembuhkan.

4. Pemeriksaan Kanker Ovarium
Kanker ovarium biasanya menyerang wanita yang berusia di antara 50 dan 75. Kanker Ovarium menyebabkan kematian dengan jumlah rata-rata 15.000 wanita per tahun. Maka, pemeriksaan kanker ovarium harus dilakukan para wanita secara rutin. Untuk mendeteksi kanker ovarium, dokter akan memeriksa vagina, dilanjutkan ke rahim dan ovarium.

5. Pemeriksaan Penyakit Jantung
Tiap tahunnya, dibanding lelaki, lebih banyak wanita yang meninggal direnggut penyakit jantung. Oleh karena itu wanita di atas 50 tahun dan wanita yang keluarganya memiliki sejarah penyakit jantung harus melakukan pemeriksaan jantung secara rutin. Pemeriksaan jantung dapat dilakukan dengan elektrokardiografi (ECG) yang mampu monitor adanya keabnormalan pada jantung.


sumber : detik.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Etnografi Kebudayaan Semarang

“HAKIKAT PENDIDIKAN”

contoh PKM Gagasan Tertulis lolos Dikti tahun 2015, diketuai oleh Dian Fatmawati, Akuntansi Unnes