OPTIMALISASI PENGGUNAAN GADGET



I.         Pendahuluan
Gadget  adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang artinya perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Salah satu hal yang membedakan gadget dengan perangkat elektronik lainnya adalah unsur “kebaruan”. Artinya, dari hari ke hari gadget selalu muncul dengan menyajikan teknologi terbaru yang membuat hidup manusia menjadi lebih praktis/mudah. Kemudahan untuk melakukan sesuatu yang positif maupun kemudahan melakukan hal-hal yang negatif.

Handphone (HP), MP3 player, laptop, netbook, kamera, TV 3D, E-Reader, Xbox, tablet dan berbagai macam yang lain dapat disebut sebagai gadget. Salah satu jenis gadget yang paling akrab dalam kehidupan sehari-hari adalah handphone. Gadget jenis ini mengalami kemajuan dan pertumbuhan yang cukup signifikan. Sekarang ini handphone tidak semata-mata hanya digunakan untuk berkomunikasi, teknologi baru yang diterapkan memungkinkannya sebagai kamera, perekam video, peta digital, pemutar musik, koneksi jaringan internet dan lain sebagainya.

Peredaran gadget semakin meluas dan hal ini tak lepas dari motif seseorang untuk memilkinya. Beberapa orang menginginkan kehadiran gadget hanya untuk gengsi atau gaya (life style), namun banyak juga pengguna gadget yang mampu dan pintar untuk mengoptimalkan fungsi gadget untuk menunjang aktivitas sehari-harinya.

II.      Dampak Keberadaan Gadget
Dampak yang diakibatkan keberadaan gadget cukup signifikan dalam evolusi budaya kehidupan manusia. Baik itu dampak positif maupun dampak negatif. Jika kita tidak mengendalikan penggunaan gadget maka dampak negatif akan sangat mudah terjadi dibandingkan dampak positifnya. Menurut hasil survei bahwa sebagian besar pengguna gadget ini adalah usia muda yang belum cukup dewasa dan belum cukup bijaksana dalam menentukan mana yang baik atau mana yang tidak baik untuk diakses, dibaca dan dijadikan panutan.

Gambar 1. Grafik Pengguna Smartphone Nelsen Survey-2013
Dari grafik terlihat bahwa penguna gadget khususnya smartphone (ponsel pintar) kebanyakan usia 18 sampai 24 tahun. Semakin tua usia seseorang, semakin sedikit yang menggunakan gadget.

“Apa saja sih aktivitas yang dilakukan para pengguna smartphone dengan ponsel pintar mereka?” Pertanyaan ini selalu muncul di berbgai topik pembicaraan mengenai gadget dan telekomunikasi. Berdasarkan hasil riset Indonesia “Smartphone Costumer Insight, Mei 2013” terdapat 10 aktivitas pengguna smartphone yang paling diminati, antara lain :
Gambar 2. Smartphone Costumer Insight, Mei 2013
Dari survei di atas, dapat disimpulkan bahwa chatting (mengobrol/percakapan online), browsing (penjelajahan/pencarian situs/website) dan jejaring sosial merupakan aktivitas yang paling diminati dalam penggunaan smartphone di Indonesia. Memang demikian adanya, tren saat ini adalah para anak muda lebih banyak yang menghabiskan waktunya untuk mengobrol tanpa arah dan tujuan yang jelas. Mereka lebih senang berkomunikasi dengan teman-temannya melalui gadgetnya dari pada berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya. Hal ini dapat membentuk karakter yang tidak mau peduli dengan lingkungan. Komunikasi dengan orang tua pun semakin jarang. Karena mereka memiliki keasikan sendiri, yaitu berkomunikasi melalui gadgetnya. Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat gadget daripada bertemu secara langsung (face to face). Sehingga sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam interaksi.

Apabila kita cermati lebih lanjut, “Apa sih yang menyebabkan chatting, browsing dan jejaring sosial sangat diminati dalam penggunaan smartphone generasi muda saat ini?” Ternyata, apabila aktivitas pengguna smartphone di atas dikaji melalui self concept, perilaku generasi muda ini termasuk dalam tipe social self (seperti alay, lebay, selfy). Dimana mereka lebih mengutamakan pandangan orang lain mengenai dirinya ataupun mengarahkan orang lain untuk memandang dirinya seperti apa. Dari konsep ini, tidak dapat dipungkiri bahwa pengguna smartphone di Indonesia masih belum sadar akan banyaknya aplikasi yang dapat menambah pengetahuan dan memudahkan aktivitas sehari-hari. Misalnya saja seperti aplikasi berita terkini, perbankan mobile, transportasi, dsb.

Di sisi lain, disamping gadget menimbulkan dampak yang negatif, tentunya gadget dapat memberikan banyak sekali manfaat bagi penggunanya. Mempermudah dan mempercepat penyelesaian pekerjaan adalah hal yang dapat menghemat penggunaan waktu. Sehingga kita memiliki waktu yang lebih banyak untuk beribadah kepada Allah dan untuk kegiatan positif lainnya. Penyelesaian beberapa pekerjaan dapat kita lakukan di mana saja dan kapan saja. Tidak harus tetap duduk di tempat kita bekerja. Di perjalanan menuju tempat-tempat ibadah dan kegiatan lainnya dapat pula sambil menyelesaikan tugas/pekerjaannya. Tentunya bukan pekerjaan-pekerjaan yang harus dikerjakan dengan fisik.

Sangat disayangkan apabila pengguna smartphone kurang memahami dan tidak memanfaatkan ponselnya dengan smart. Bagaimana dengan kita? Sudahkah kita menggunakan smartphone dengan smart?

III.   Optimalisasi Penggunaan Gadget 
1.        Bidang pendidikan
a.         Mendukung perkembangan pendidikan.
b.         Interaksi dengan jarak jauh.
c.         Manajemen/pengelolaan.
d.        Akses yang lebih luas.
e.         Membantu pendidikan bagi siswa dengan kekurangan fisik
f.          Media interaktif
g.         Audio visual
h.         Diulang berkali-kali dengan mudah
i.           Evaluasi (tryout) online
j.           Kamus elektronik
k.         Perpustakaan digital.

Sedangkan kerugian yang dapat ditimbulkan akibat penggunaan gadget secara berlebihan di bidang pendidikan, yaitu:
a.       Malas berinteraksi di dunia nyata
b.      Malas baca textbook
c.       Malas menulis dengan tangan.
d.      Malas bergerak.
e.       Malas bicara.
f.       Masalah biaya.
g.      Ukuran perangkat.
h.      Ketergantunag ke listrik.

Meskipun smartphone, gadget, tablet, ipad dan perangkat mobile lainnya memberikan manfaat besar dalam dunia pendidikan dengan menjanjikan kemudahan akan informasi namun faktor biaya menjadi perhatian utama dalam mendapatkan semua itu. pikirkan mana yang lebih cocok dengan kemampuan dan fungsi yang dibutuhkan dalam membeli perangkat mobile learning tersebut.
Tak kalah penting juga bagi kita yang memiliki profesi sebagai seorang pengajar atau dosen. Menjadi hal yang tidak efektif ketika kita memanfaatkan gadget hanya untuk gengsi di depan siswa atau mahasiswa. Kecanggihan gadget saat ini yang memfasilitasi serba mudah akses internet akan memudahkan kita dalam memperkaya perbendaharaan ilmu penegetahuan. Banyak penyedia buku elektronik yang akan menunjang aktivitas kita yang memungkinkan kita dapat membaca atau belajar di manapun kita berada tanpa harus direpotkan membawa buku.
2.      Bidang Sosial Kemasyarakatan

Kemudahan berkomunikasi dan berinteraksi adalah salah satu keistimweaan gadget, khususnya smartphone. Hal in dapat kita manfaatkan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan famili kita meskipun berada di tempat yang jauh. Banyak aplikasi komunikasi, baik suara, tulisan maupun gambar yang tersedia. Komunikasi dapat lebih mudah dan  murah dengan menggunakan akses inernet.

Komunikasi antara suami istri, orang tua dan anak serta komunikasi antara keluarga lainnya dapat memanfaatkan media chatting yang ada. Kesibukan dalam pekerjaan atau kegiatan yang lainnya dapat mengurangi komunikasi di antara anggota keluarga. Dengan adanya media chatting yang tersedia di gadget, kita dapat dengan mudah berkomunikasi di sela-sela keibukan masing-masing. Anak-anak dapat terbuka mengungkapkan isi hati mereka. Orang tua dapat berperan sebagai teman/sahabat chatting mereka.

Perlu diingat, bahwa penggunaan gadget yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negtaif bagi keharmonisan keluarga. Obrolan hangat antaranggota keluarga yang biasa terjadi saat makan malam atau kegiatan kelurga lainnya, kini sudah menjasi pemandanngan langka. Ayah sibuk di depan laptop, ibu tidak mau lepas dari tabletnya dan anak-anaknya anteng memandang layar Blackberry-nya.

Mengutip pendapat pakar teknologi informasi dari Institut Teknologi Bandung Dr. Dimitri Mahayana, bahwa sekitar 5-10 persen gadget mania terbiasa menyentuh gadgetnya sebanyak 100-200 kali dalam sehari, baik untuk mengirimpesan pendek (SMS), pesa instan dan meng-upload status. Jika waktu efektif manusia beraktifitas 16 jam 960 menit sehari, dengan demikian orang yang kecanduan gadget akan menyentuh perangkatnya itu 4,8 menit sekali.

Kiprah gadget mania di dunia nyata akan berkurang, karena perhatiannya tersedot dunia maya. Jika dia dipisahkan dengan benda kesayangannya itu, maka dia pun menjadi gelisah dan tidak dapat beraktifitas di dunia nyata. Kalau terus dibiarkan, maka sangat mungkin orang seperti ini bisa menjadi seorang pengidap attention deficit disorder (ADD), yaitu gangguan kekurangan perhatian.
3.      Bidang Agama
Para pengembang perangkat lunak telah membuat aplikasi-aplikasi di bidang agama. Aplikasi bisa kita dapat dengan mudah dan murah, bahkan beberapa aplikasi diberikan secara gratis, antara lain:
a.       Al-Qur’an elektronik
b.      Belajar baca Al-Qur’an
c.       Penghitung waktu shalat
d.      Penghitung arah kiblat
e.       Penghitung zakat
f.       Menghitung pembagian waris
4.      Lain-lain
Masih banyak lagi aplikasi yang tersedia pada sebuah gadget yang dapat dimanfaatkan untuk mempermudah kita dalam menjalankan aktifitas sehari-hari, seperti:
a.       Peta elektronik
b.      Pembayaran elektronik
c.       Alat ukur digital
IV.   Kesimpulan
Dengan keberadaan gadget saat ini, terutama smartphone, seharusnya produktivitas seseorang dalam berbagai aktivitas bisa lebih optimal, bukan menjadi bumerang yang merugikan para penggunanya. Manfaat dari gadget yang kita miliki bukan bergantung dari harga dan juga bukan dari kecanggihannya, melainkan kemampuan kita memanfaatkannya.

Batasi penggunaan gadget, perbanyak interaksi di dunia nyata dalam kegiatan-kegiatan sosial bermasyarakat. Awasi penggunaan gadget, terutama terhadap anak-anak yang belum cukup dewasa untuk membedakan serta memilih mana hal-hal yang baik dan benar yang sesuai dengan norma, susila dan agama. Jadikan gadget kita lebih bermanfaat karena kita yang memilikinya, kenali aktivitas kita dan kenali kebutuhan kita, kenali gadget kita serta optimalkan penggunaan gadget kita.

Dengan kita mengoptimalkan penggunaan gadget, kita dapat semakin cepat dalam proses berkomunikasi, belajar dan bekerja sehingga waktu yang kita miliki tidak terbuang dengan sia-sia dengan kegiatan yang tidak berguna.

Daftar Pustaka
cinta alam indonesia. 2014. XXXIV

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Etnografi Kebudayaan Semarang

“HAKIKAT PENDIDIKAN”

contoh PKM Gagasan Tertulis lolos Dikti tahun 2015, diketuai oleh Dian Fatmawati, Akuntansi Unnes