surat untuk calon anakku yang bapaknya aja belum nemu :D
Hey anak ibu yang paling ibu sayang.
Kamu apa kabar nak? Udah gak sabar pengen ketemu ibu, ya?
Sabar, ya! mudah- mudahan bapak kamu 5 tahun lagi ngelamar ibu, :D.
semoga kamu senang di panggil “nak” sebab sekarang ini ibu agak aneh kalo dipanggil nak oleh eyangtimu, ibu jadi bingung kalo dipanggil “nak” sama eyangtimu. Ibu pikir ini eyangtimu itu manggil siapa gitu. Soalnya jarang eyangtimu manggil ibu nak lebih sering pake nama. Nah kalo manggil nama semuanya kesebut, semua om dan tantemu kesebut kitanya jadi bingung :D .
Kamu apa kabar nak? Udah gak sabar pengen ketemu ibu, ya?
Sabar, ya! mudah- mudahan bapak kamu 5 tahun lagi ngelamar ibu, :D.
semoga kamu senang di panggil “nak” sebab sekarang ini ibu agak aneh kalo dipanggil nak oleh eyangtimu, ibu jadi bingung kalo dipanggil “nak” sama eyangtimu. Ibu pikir ini eyangtimu itu manggil siapa gitu. Soalnya jarang eyangtimu manggil ibu nak lebih sering pake nama. Nah kalo manggil nama semuanya kesebut, semua om dan tantemu kesebut kitanya jadi bingung :D .
oiya sebenernya ibu lebih seneng dipanggil umi oleh mu kelak nak,
sebab itu jugag panggilan ibu pada eyangtimu. Ibu juga tidak sepenuhnya
mengerti asal mula ibu memanggil eyangtimu umi, padahal eyangtimu sama
eyangkungmu juga bukan keturunan arab :D
kao tahu nak ada peribahasa yang mengakatan “buah jatuh tak jauh dari
pohonnya” yang artinya sifat anak itu tak jauh dari orangtuanya. Masalahnya umi
ini tidak terlalu baik, umi belum sepenuhnya berbuat baik terhadap eyangmu. Umi
sekarang ini yang belum sepenuhnya
dewasa masih sering membantah kalo dinasehati eyangmu. Umi terkadang masih menyimpan dendam pada eyangmu
jika keinginan umi tidak dipenuhi. Tapi umi harap kelak kamu bisa lebih baik
dari umimu ini nak. Meski umi tahu sedikit banyak kamu mewarisi sifat umi dan abimu
kelak. Sudah sejak lama umi selalu menyelipkan doa disetiap solat umi agar umi
diberikan anak yang soleh solehah, yang selalu menyenangkan saat dipandang. Kao
tahu nak, umi selalu menangis setiap kali mengingat kelakuan umi yang terkadang
menyakiti perasaaan eyangmu. Pesan umi jangan sesekali kao menampakan
kemarahanmu didepan umi. Ungkapkan kekesalanmu kepada kakak atau adikmu kelak,
karna itu yang terkadang umi lakukan agar eyangmu tidak merasa bersalah
melahirkan umi.
Kamu tahu nak, kehadiranmu yang pertama adalah yang dinantikan oleh
umi abi eyang tante om semua keluarga umi dan abi. Tapi suatu saat jika keadaan
tidak berpihak padamu jangan engkau salahkan umi yang melahirkanmu. Karena umi
akan menjadi ibu yang paling sakit saat keadaan tak berpihak padamu. Meski umi
tahu kamu juga merasakan sakit, tapi ketahuilah umi yang lebih sakit karena
telah melahirkanmu. Umi tak ingin memberi banyak janji jika kelak kao lahir.
Sekuat tenaga umi berusaha merawatmu dan memberikan yang menurut umi baik dan
mungkin menurut kamu jelek untukmu. Tapi ketahuilah nak tidak ada orang tua
yang tidak ingin membahagiakan anaknya.
Mungkin masih jauh, calon anakku sayang, dari waktu pertemuan kita
(ketemu abimu saja belum :D) .
Tapi aku akan selalu menantikan peristiwa itu,
ketika kao menyemarakkan rumah dengan tangis dan tawamu,
ketika kao menunjukkan kesuksesan dan perkembangan dengan merangkak lalu berjalan, dan berbicara.
Ketika kau tunjukkan tanda-tanda kedewasaanmu dengan kecerdasanmu menyikapi dunia.
Sampai bertemu, calon anakku sayang...
Doakan, agar aku bisa menjadi umi yang sempurna bagimu kelak, saat Allah mempertemukan kita,
bahkan sedari kau berada dalam rahimku
sampai bertemu...
Tapi aku akan selalu menantikan peristiwa itu,
ketika kao menyemarakkan rumah dengan tangis dan tawamu,
ketika kao menunjukkan kesuksesan dan perkembangan dengan merangkak lalu berjalan, dan berbicara.
Ketika kau tunjukkan tanda-tanda kedewasaanmu dengan kecerdasanmu menyikapi dunia.
Sampai bertemu, calon anakku sayang...
Doakan, agar aku bisa menjadi umi yang sempurna bagimu kelak, saat Allah mempertemukan kita,
bahkan sedari kau berada dalam rahimku
sampai bertemu...
Komentar
Posting Komentar